Kerala, Sensasi Venesia Bergaya Tropis

1397
kerala-a-tropical-venice

Oleh Poonam Sagar: Jika menjelajahi kanal Venesia adalah sebuah selebrasi dunia arsitektur, maka menelusuri perairan Kerala merupakan sebuah perjamuan alam.

Pesona Venesia yang tidak kunjung pudar begitu melekat dan berkesan, dilapisi kenyataan bahwa semua panorama tersebut diciptakan umat manusia, yang menghampiri kita dalam suatu model yang kita sebut kebudayaan โ€“ yang bersifat ala Eropa.

Perairan Kerala merupakan kebalikannya. Alamnya sendiri yang terbentang di depan mata dan menyapa indera kita. Kerala pada dasarnya bukanlah seperti Amazon, yang membuat kita selalu bersiaga di setiap penjelajahan jikalau seekor ular, laba-laba maupun suku Amazon penuh tombak muncul. Anda hanya akan menemukan segala pemandangan damai mulai dari pohon kelapa yang tenang, sawah, burung, hutan, desa-desa kecil, sinar matahari yang berkilau menembus dedaunan, begitu asri dan sunyi; Singkatnya, Kerala adalah Venesia versi tropis.

Keajaiban tersendiri dari Kerala terdapat pada perahu Kettuvallam. Dibangun dengan bahan-bahan alam dari tiang bambu, serat kelapa, tali, dan tikar bambu, rumah perahu bertenaga surya tersebut biasa difungsikan untuk mengangkut barang; yang kini berubah menjadi vila terapung dan telah didesain dengan rupawan dan dilengkapi fasilitas modern. Semua kenyamanan layaknya fasilitas hotel tersaji di vila yang juga berguna sebagai kendaraan wisata ini termasuk kamar tidur dengan toilet, ruang tamu, dan dapur.

Dengan meringkuk secara nyaman di dalam Kettuvallam, telusuri dunia penuh ketakjuban dan ketenangan, jalur perairan, ceruk lautan, serta muara lebih dari 40 sungai, danau dan kanal alam yang menghubungkan kota-kota pesisir. Aneka lokasi wisata mengagumkan dan pemandangan perairan sempurna dari Kerala terdiri dari Kumarakom, Alleppey, Kochi, Kollam, Kuttanad dan Kasargod.

Lintas perairan adalah daya tarik utama yang membedakan Kerala sehingga Kerala masih menjadi salah satu atraksi impian para wisatawan hingga kini. Sebagai salah satu negara bagian terindah di India, Kerala begitu unik dikarenakan sejarah dan masa lalunya yang kaya.

Bagian terbaik dalam menjelajahi Kerala dimulai dari Kochi, lokasi di mana jaring ikan raksasa asal China, masjid tradisional dan rumah-rumah Portugis dapat ditemukan. Benteng Cochin yang asri didirikan sebagai penghormatan akan masa lalu kolonialnya. Setiap bangunan membisikkan kisah tentang para pendatang China, pedagang Portugis, pemukim Yahudi, orang Kristen Syria dan pedagang Muslim.

Namun, terlepas dari gangguan kolonialnya, Kerala berhasil berpegang teguh pada tradisi-tradisi semaraknya: Kathakali – kombinasi permainan dan tarian religius; Kalarippayattu – seni bela diri menantang gravitasi; dan Theyyam – sebuah ritual yang disebabkan kerasukan atau tidak sadarkan diri. Padukan semua pengalaman ini dengan mencicipi masakan terenak yang bisa menggoyang lidahmu di India dan Anda akan membayangkan betapa sulitnya meninggalkan tempat ini bahkan sebelum Anda tiba di sini.

Kebun teh Munnar yang bergulir menghasilkan teh Nilgiri yang terkenal di dunia. Daratan Munnar juga merupakan sumber tanaman kapulaga, lada dan rempah-rempah kayu manis. Tapakilah air terjun yang indah dan flora dan fauna eksotis ke Suaka Margasatwa Periyar dan perkebunan rempah-rempah dan kopi di Thekkady.

Selanjutnya ada Kumarakom, desa kecil nan indah ditemani kelompok pulau kecil yang berada di tepi Danau Vembanad yang biru jernih. Suaka Burung Kumarakom eksotis yang dianggap sebagai surga ornitologi bisa disambangi kemudian.

Ibukotanya, Trivandrum, terbentang di perbukitan rendah di Southern Kerala. Rekomendasi acara yang wajib dilihat adalah balapan perahu ular atau Vallamkali yang digemari warga setempat, mirip dengan pertempuran banteng di Spanyol. Dari 15 Agustus di tiap tahunnya, perahu sepanjang 100 kaki diisi 100 orang terlatih berpartisipasi dalam perlombaan mengagumkan di perairan selatan ini. Layaknya panah yang melaju, para pendayung bergerak serentak diiringi nyanyian dan musik berirama. Sungguh lokasi impian bagi profesi fotografer.

Masih di Kerala bagian Selajatan, jangan lupa mengunjungi Museum Napier, Museum Kuthiramalika, Kuil Sri Padmanadbha dan berakhir di pantai Kovalam, surga pantai yang indah yang dipenuhi pemandangan tiga pantai sabit sempurna yang berdekatan satu sama lain dan diunjuk sebagai salah satu resor pantai terbaik di dunia.

Kerala juga populer akan Ayurvedanya, sebuah ‘ilmu kehidupan’ yang merupakan metode pengobatan kuno yang ย didasarkan pada diet, pijat, herbal, meditasi dan yoga untuk menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran. Banyak rumah sakit Ayurvedic yang merawat penyakit dan gangguan serius berdasarkan pengetahuan tradisional, sementara spa Ayurvedic sendiri dikhususkan untuk pijat peremajaan dan perawatan kulit.

Sirodhara, simbol merek dagang spa kesehatan Ayurvedic adalah perawatan eksklusif berupa terapi minyak, yang caranya mengoleskan minyak obat Ayurvedic ke dahi. Pengobatan ini meringankan beban mental, meningkatkan sirkulasi darah di otak dan menumbuhkan rambut dengan efektif.

Perairan ย yang dikelilingi pepohonan, kaki bukit yang megah hingga pantai dan taman suaka margasatwa yang mempesona membuat Kerala di India Selatan menjadi pintu gerbang yang ideal untuk awal liburan yang mengasyikkan; siapa pun pasti mengikuti National Geographic Travel ketika Kerala dijuluki sebagai “Salah Satu dari 10 Surga Dunia” dan “50 Tujuan Wisata Wajib Dikunjungi Sekali Seumur Hidup“.

Tips:

Waktu terbaik untuk berkunjung: antara bulan Desember – Maret saat suhu mulai ramah yakni 30 ยฐ C. Banyak festival berlangsung di bulan Februari, Maret hingga April di Kochi, Kottayam dan Kollam, yang menampilkan tarian tradisional Kathakali. Sementara Juni dan Juli adalah bulan musim hujan di Kerala. Menariknya, waktu terbaik dan efektif untuk melakukan perawatan dan pengobatan Ayurveda terjadi di bulan-bulan tersebut.

Wajib Dibeli: Kerala adalah sumber kebahagiaan untuk para penggemar belanja, terutama untuk ukiran gadingnya, kain brokat dan tembikar berlapis emas dan perak, serta produk keramik. Bawalah pulang cendera mata ke rumah berupa ukiran mawar kayu, masker, dan berbagai barang kerajinan tangan yang cantik nan unik dari sana.